Pematang Jering. Sebuah inisiatif luar biasa telah dimulai di Desa Pematang Jering, Jambi, dengan dimulainya pelatihan tari sendratasik untuk siswi Sekolah Dasar (SD) yang duduk dibangku kelas 3-6. Pelatihan yang berlangsung di halaman rumah Bapak Abdul Rasyid ini diharapkan dapat mengenalkan dan memperkenalkan kepada generasi muda tradisi dan budaya lokal yang kaya di wilayah ini.
Pelatihan dimulai pada tanggal 29 Desember 2023 ini bertujuan utama untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa tradisi-tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka di Jambi memiliki nilai dan keunikan yang perlu dilestarikan. Bapak Abdul Rasyid, pemilik rumah yang menjadi lokasi pelatihan, menyatakan harapannya bahwa melalui pelatihan ini, anak-anak dapat mengembangkan dan melestarikan budaya mereka sehingga tidak akan tergerus oleh perkembangan zaman.
Instruktur pelatihan tari berasal dari mahasiswi/a jurusan Sendratasik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jambi, yang terdiri dari Ulya Feblisa Putri, Afifi Kamilda, Isnayni Shalsabila, dan Hosiana M. Keempat instruktur ini tidak hanya membawa pengetahuan mendalam tentang tari tradisional Jambi, tetapi juga semangat dan dedikasi untuk mentransfer warisan budaya kepada generasi muda.
Pelatihan ini terbuka untuk anak-anak dari Desa Pematang Jering, dengan rentang kelas 3-6 SD sebagai pesertanya. Dengan demikian, pelatihan ini mencakup usia yang sangat muda, memungkinkan mereka untuk mulai belajar dan mencintai seni tradisional sejak dini.
Jenis tarian yang diajarkan dalam pelatihan melibatkan Tari Tabur Beras, Tari Nirmala, dan Tari Zapin Melayu. Ketiga tarian ini dipilih karena memiliki nilai sejarah dan estetika yang tinggi, mencerminkan kekayaan budaya Jambi. Proses pembelajaran dilakukan dengan metode yang sangat praktis, di mana instruktur memberikan instruksi langsung kepada para peserta. Durasi pelatihan sekitar 2 (dua) jam, memungkinkan anak-anak untuk meresap dan mengasimilasi gerakan-gerakan tarian dengan baik.
Partisipasi masyarakat terhadap program pelatihan ini sangat positif. Masyarakat Desa Pematang Jering menyambut inisiatif ini dengan antusias, menyadari pentingnya melestarikan warisan budaya mereka. Banyak orang tua yang ikut mendukung dan menghadiri pelatihan untuk melihat perkembangan anak-anak mereka dalam belajar tarian tradisional.
Pelaksanaan praktis pelatihan sendratasik ini dilakukan dengan penuh semangat dan antusiasme. Anak-anak terlibat aktif dalam setiap sesi, dan para instruktur dengan sabar memberikan bimbingan untuk memastikan pemahaman yang maksimal. Pelatihan dijadwalkan berlangsung beberapa kali, memberikan kesempatan kepada peserta untuk secara bertahap memahami dan menguasai setiap gerakan tarian.
Hasil yang diinginkan dari pelatihan ini jelas: menciptakan kenangan yang abadi dalam benak anak-anak, agar mereka tidak hanya mengingat tarian-tarian tersebut, tetapi juga memiliki kesadaran untuk melestarikannya. Harapannya, anak-anak ini akan menjadi duta budaya yang dapat mengembangkan dan mempromosikan seni tradisional di tengah-tengah masyarakat mereka.
Tidak hanya itu, pelatihan ini juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap pengembangan kesenian lokal di daerah tersebut. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang seni tradisional, diharapkan anak-anak ini akan menjadi pelopor dan penggerak untuk mempertahankan dan mengembangkan kesenian lokal Jambi.
Sebagai langkah keberlanjutan, rencana telah disusun untuk melanjutkan kegiatan pelatihan ini di masa mendatang. Dengan adanya dukungan dan partisipasi positif dari masyarakat, diharapkan pelatihan tari sendratasik ini akan menjadi bagian integral dari agenda budaya di Desa Pematang Jering. Rencananya, ke depannya akan ada peningkatan dan perluasan program, melibatkan lebih banyak anak-anak dan masyarakat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan seni tradisional daerah.